INSTALASI DEBIAN 12 & KONFIGURASI DHCP SERVER

INSTALASI DEBIAN 12 & KONFIGURASI DHCP SERVER

Assalamu'alaikum wr. wb

Perkenalkan saya Siti Muniroh, Saya siswi SMKN 1 Cerme dengan jurusan Teknik Komputer & Jaringan. Dikesempatan ini saya akan memberitahu kalian semua nihh yang belum paham/familiar dengan Debian dan DHCP Server..... Sebelum saya menjelaskan bagaimana cara install debian dan konfigurasinya saya akan memberi sedikit gambaran dulu tentang apa sih Debian dan DHCP Server????

Pengertian Debian

Debian adalah sistem operasi berbasis kernel Linux yang terdiri dari perangkat lunak bebas dan terbuka. Debian dikembangkan secara kolektif oleh komunitas Debian Project, yang didirikan oleh Ian Murdock pada tahun 1993.

Pengertian DHCP Server

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Server adalah server yang secara otomatis memberikan dan mengelola alamat IP serta informasi konfigurasi jaringan lainnya (seperti subnet mask, gateway, dan DNS) kepada perangkat yang terhubung ke jaringan.


Langsung saja ke tutorialnya.....

1. Set Up Instalasi Debian di VirtualBox

Buka VirtualBox, klik new/baru, beri nama vm lalu tentukan dimana vm akan dibuat dalam submenu folder, dibawahnya ada submenu Image ISO, pilih file ISO untuk instalasi debian, ini akan memilih tipe sistem operasi secara otomatis. pastikan utuk memberi centang pada "Lewati Instalasi Tak Terdampingi" karena instalasi akan dilakukan secara manual.

 



Pada menu Hardware/Perangkat Keras. sesuaikan Memori Dasar dan Prosesor dengan spesifikasi Host.

 Pada menu Hard Disk Virtual, sesuaikan berapa kapasitas storage yang akan dialokasikan ke VM. Saya alokasikan sebanyak 20GB. Lalu klik lanjur kemudian klik selesai

 
Untuk memulai instalasi, lakukan langkah-langkah berikut:

   Saat memulai VM, akan terlihat menu seperti dibawah ini, pilih “Graphical Install” jika ingin menginstall dengan antarmuka berbasis grafis, atau “Install” jika ingin menginstall dengan antarmuka berbasis teks. Tutorial ini berfokus kepada pilihan “Install”
Pada layar ini, pilihlah bahasa yang ingin digunakan pada tahap instalasi. Saya gunakan bahasa Indonesia.

 Pada layar ini, pilihlah wilayah anda. Saya memilih wilayah Indonesia. kemudian “Enter” dan pilih “Amerika Serikat”. Pilihlah layout keyboard sesuai yang digunakan. Kebanyakan pengguna dengan layout QWERTY cocok dengan Amerika Inggris

 Pada layar ini, kalian akan diminta untuk memasukkan sebuah hostname. kalian bisa memasukkan nama kalian. Selanjutnya untuk domain name, bisa kalian isi nama kalian juga
Saat diminta mengisi password root, pastikan untuk menggunakan password yang mudah diingat namun tetap aman. Ini karena akun dengan privilege root bisa mengakses sistem secara keseluruhan.

 

 Masukkan kembali password root

Pada layar ini, kalian diminta untuk memasukkan nama lengkap akun user baru. Bisa diisi sesuai kebutuhan

 Masukkan password user
Masukkan kembali password user
Pada layar ini, kalian akan dihadapkan dengan pilihan zona waktu. Urutan dari atas ke bawah adalah sebagai berikut: WIB, WITA, WIT
Untuk partisi, karena ini sebuah VM, disarankan untuk menggunakan opsi pertama. Karena metode ini cenderung lebih simpel.
Pilih media penyimpanan yang akan dipartisi
Untuk skema partisi, karena ini VM, bisa menggunakan opsi pertama
Pastikan partisi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan. Jika iya, pilih “Selesai mempartisi dan tulis perubahan-perubahannya ke hard disk”
Pada layar ini, pilih Ya
Jika dihadapkan dengan menu ini, karena kita menggunakan ISO berjenis netinstall, pilih Tidak
Untuk pemilihan mirror, sesuaikan dengan wilayah. Kali ini saya memilih Indonesia
Untuk alamat mirror, Pilih yang kedua “kartolo.sby.datautama.net.id”
Untuk HTTP proxy bisa dikosongi
Untuk popularity-contest, pilih Tidak
Untuk software yang akan diinstal, karena kita menggunakan VM ini sebagai server, maka hilangkan opsi pertama dan kedua
Setelahnya, kalian akan diberi opsi untuk menginstall Grub. Pilih Ya
Untuk device instalasi, pilih media penyimpanan yang digunakan untuk mempartisi sebelumnya
Jika langkah-langkah tersebut berhasil, akan ditampilkan menu bertuliskan “Menyelesaikan Instalasi”. Untuk masuk ke Debian yang telah diinstall, pilih Lanjutkan
 

2. Konfigurasi DHCP Server

konfigurasi pada server :
 Matikan dulu VM apabila masih berjalan
Untuk mengkonfigurasi jaringan pada VM, buka Pengaturan -> Jaringan
Untuk Adapter 1, pada submenu “Tercantol pada” pilih Jaringan Internal Pada “Mode Promiscuous” ganti ke Izinkan Semua
Untuk Adapter 2, pada submenu “Tercantol pada” pilih Adaptor Ter-bridge Pada “Mode Promiscuous” ganti ke Izinkan Semua

Jika sudah, nyalakan VM

Dalam VM, login sebagai root

 Ketik “ip a” untuk melihat nama interface/adapter yang telah disetup tadi. Akan terdapat 2 adapter karena tadi ada 2 adapter yang dinyalakan. Catat nama dari adapter-adapter tersebut (untuk saya enp0s3 dan enp0s8)
Masukkan command “apt update” lalu “apt install isc-dhcp-server” untuk menginstall DHCP server. Jika muncul pertanyaan, masukkan y. Setelah terinstall, mungkin muncul beberapa error. Ini bisa diabaikan


 Untuk setting DHCP server, masukkan command “nano /etc/dhcp/dhcpd.conf” dan akan terbuka config seperti dibawah ini. Scroll kebawah sampai menemukan barisan kode seperti ini


 Hapus semua # pada kode yang dimaksud kecuali yang paling atas. Karena itu adalah judul
 Bisa disetting sebagai berikut:
·     Subnet isi dengan IP yang digunakan namun angka terakhir diganti 0 (contoh 192.25.24.0)
·     Netmask diisi sesuai dengan IP yang digunakan (contoh 255.255.255.0)
·     Range/batas client diisi sesuai dengan range dari IP yang digunakan (contoh 192.25.24.26 192.25.24.50)
·     DNS bisa diisi dengan IP yang digunakan
·     Domain Name bisa diisi sesuai kebutuhan (contoh iraa.com)
·     Routers bisa diisi dengan IP yang digunakan namun belakangnya saya ganti menjadi “1”
·     Masukkan IP Broadcast (contoh 192.25.24.1)
·     Default-lease-time dan max-lease-time bisa menggunakan setting default
·     Jika sudah, simpan dengan ctrl+s dilanjut dengan ctrl+x
Masukkan command “nano /etc/default/isc-dhcp-server”. Pada INTERFACESv4 isi dengan interface yang disetting static. Saya gunakan enp0s3. Jangan lupa simpan filenya

Masukkan command “systemctl restart isc-dhcp-server.service” untuk merestart sekaligus mengaplikasikan settingan DHCP server. Pastikan apabila telah aktif dengan command “systemctl status isc-dhcp-server.service”


Konfigurasi pada client :

  1. Buka Control Panel
  2.  Pilih Network and Internet, pilih View Network Status and Tasks
  3. Setelah itu, pilih Change adapter settings
  4. Klik kanan pada Ethernet, lalu pilih Status
  5. Pilih details lalu perhatikan pada bagian “Connection-specific DNS” dan “IPv4 Address”. Jika sesuai dengan konfigurasi pada server, maka berhasil.


Terimakasii telah melihat blogger ini, semoga ilmu yang saya bagikan dapat bermanfaat bagi kalian....

Demikian yang dapat saya sampaikan mohon maaf apabila terdapat salah ketikan....

Waassallamuallaikum wr. wb

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONFIGURASI REMOTE SERVER BERPROTOKOL SSH DI DEBIAN 12

KONFIGURASI SAMBA SERVER DEBIAN 12